Pemerintah Tetapkan Protokol Kesehatan KTT G20
Jakarta, (13 Oktober 2022) – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan menerapkan
protokol kesehatan sebelum dan selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20. Protokol
ini ditetapkan guna memastikan seluruh delegasi dari puluhan negara aman, sehat, dan selamat,
terkait pandemi Covid-19.
“Kami berpedoman pada surat edaran Satgas Covid-19 yang masih berlaku yaitu SE Nomor 20
Tahun 2022 tentang Prokes pada Kegiatan Berskala Besar dalam Masa Pandemi COVID-19 dan SE
Nomor 25 Tahun 2022 tentang Prokes Perjalanan Luar Negeri pada Masa Pandemi,” Achmad
Farchanny Tri Adryanto, Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan,
dalam konferensi pers #G20Updates di Jakarta, Kamis.
Farchanny mengatakan Adapun prosedur yang perlu diikuti para delegasi mulai dari
mempersiapkan sertifikat vaksinasi Covid-19. Anggota tim delegasi negara-negara peserta diminta
untuk mengunduh dan mendaftarkan diri melalui aplikasi PeduliLindungi 14 hari sebelum
kedatangan.
“Hal ini sesuai dengan kesepakatan internasional bahwa setiap orang yang melakukan perjalanan
untuk memiliki vaksinasi lengkap, yakni dua kali vaksinasi,” kata Farchanny.
Verifikasi sertifikat vaksinasi PeduliLindungi juga dapat dilakukan di bandara kedatangan.
Pemerintah menyediakan layanan bantuan (help desk) dan anggota delegasi cukup menunjukkan
softcopy sertifikat vaksinasi. Para tamu kepala negara yang tergolong tamu VVIP dikecualikan dari
kewajiban daftar Peduli Lindungi ini dan cukup mengirimkan bukti vaksinasi 7 hari sebelum
kedatangan.
Untuk memudahkan para delegasi, pemerintah juga sudah menyiapkan 13 bahasa untuk aplikasi
Peduli Lindungi. Antara lain: Indonesia, Inggris, Cina, Rusia, Prancis, Jepang, Korea, Spanyol,
Portugis, Jerman, Arab, Italia, dan Turki.
Prosedur berikutnya adalah ketika delegasi tiba di bandara. Petugas akan melakukan pemeriksaan
suhu tubuh dan memindai aplikasi PeduliLindungi guna mengetahui status vaksinasi seseorang.
Hal yang hampir sama juga dilakukan di lokasi tempat konferensi G20 dilaksanakan. Panitia
menyediakan alat tes mandiri (self-test) antigen bagi peserta yang membutuhkan. Layanan ini
tersedia di 22 hotel delegasi. “Untuk pengambilan swab PCR bagi VVIP bisa dilakukan oleh tim kesehatan masing-masing,” ujar Farchanny.
Aturan khusus, kata Farchanny, diberlakukan untuk delegasi yang menemani dan bertemu dengan
para kepala negara selama KTT berlangsung untuk melakukan tes PCR. “Selambat-lambatnya harus
dilakukan satu hari sebelum acara,” imbuhnya.
Selama penyaringan kedatangan tamu delegasi, Kementerian Kesehatan juga menyiapkan protokol
jika terdapat anggota tim yang melebihi suhu normal 37,5 derajat Celcius. Mereka akan dibawa
untuk diperiksa lebih lanjut yang disiapkan di terminal kedatangan internasional.
Jika seseorang terbukti sebagai sebagai terduga (suspect) Covid-19, akan dilanjutkan dengan test
PCR. Jika ada tamu yang bergejala ringan, ia bisa diisolasi mandiri di hotel atau di rumah sakit yang
disiapkan pemerintah. Sementara untuk yang bergejala sedang hingga berat, akan dirujuk langsung
ke rumah sakit.
“Kami sudah menyiapkan ambulans khusus untuk ini di bandara. Ada dua unit untuk VVIP dan lima
unit untuk non-VVIP,” kata Farchanny.
Sebagai kelengkapan protokol tes PCR ini, pemerintah menyediakan tujuh lokasi yang mampu
menampung total 2.160 spesimen per harinya. Di tiap hotel tempat menginap delegasi akan ada 13
petugas medis yang bertugas untuk suveilans dan pengambilan spesimen swab, sedangkan tim
pemeriksa PCR di laboratorium disiapkan dalam jumlah yang mencukupi oleh 7 Laboratorium yang
ditunjuk. Adapun total reagen RT PCR yang disiapkan adalah 25 ribu unit.
Selain pra dan selama pelaksanaan, pemerintah bahkan juga menyiapkan layanan pasca kegiatan.
Kementerian Kesehatan menyediakan tes PCR bagi tamu yang akan meninggalkan Indonesia.
“Walau bukan bagian dari persyaratan, tapi kami siap memfasilitasi bagi yang membutuhkan,”
pungkas Farchanny.
Acara puncak tingkat kepala negara KTT G20 akan dilaksanakan pada 15-16 November mendatang
di Bali. Saat ini Indonesia memegang tampuk presidensi G20 dengan mengusung tema Recover
Together, Recover Stronger. Melalui tema itu, Indonesia mengajak seluruh dunia bahu membahu
dan saling mendukung untuk pulih bersama, bahkan tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.**
Tentang #G20Updates:
Merupakan konferensi pers rutin yang digelar Tim Komunikasi & Media G20. Digelar dua kali dalam
sepekan, setiap Selasa dan Kamis dengan narasumber yang berbeda. Tujuannya untuk menyiapkan
KTT G20 di Bali.
***
Narahubung:
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo – Usman Kansong (0816785320).
Dapatkan informasi lainnya di https://infopublik.id/kategori/g20